Selasa, 12 Oktober 2010

Mengapa seseorang masuk dalam kelompok?

Seseorang ingin masuk dalam suatu kelompok biasanya dipengaruhi dalam beberapa hal, antara lain:
1) Ketertarikan interpersonal
Ketertarikan dalam sebuah kelompok dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu. Misalnya dalam kohesi kelompok. Kohesi kelompok dengan ketertarikan dalam kelompok sebenarnya memiliki hubungan yang erat. Mengapa?
Karena, menurut Taylor, Peplau & Sears (1997: 109) bahwa kohesivitas sebagai kekuatan (baik positif ataupun negatif) yang menyebabkan anggota menetap pada suatu kelompok. Kohesivitas bergantung pada tingkat keterikatan individu yang dimiliki setiap anggota kelompok.
Dan kohesi kelompok itu sendiri merupakan perasaan bersama-sama dalam kelompok dan merupakan kekuatan yang memelihara dan menjaga anggota dalam kelompok.

• Ketertarikan itu sendiri dipengaruhi oleh tiga hal yaitu :
1) Tingkat rasa suka satu sama lain di antara anggota kelompok
Apabila anggota kelompok saling menyukai satu sama lain dan dieratkan dengan ikatan persahabatan, kohesivitasnya akan tinggi.
2) Tujuan instrumental kelompok
Kelompok seringkali digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, sebagai cara untuk memperoleh pendapatan atau untuk melakukan pekerjaan yang kita sukai. Ketertarikan kita terhadap suatu kelompok bergantung pada kesesuaian antara kebutuhan dan tujuan kita sendiri dengan kegiatan dan tujuan kelompok.
3) Keefektifan dan keselarasan interaksi dalam kelompok
Semua orang akan lebih suka bergabung dalam kelompok yang bekerja secara efisien daripada dengan kelompok yang menghabiskan waktu dan menyalahgunakan keterampilan kita. Segala sesuatu yang meningkatkan kepuasaan dan semangat kelompok akan meningkatkan kohesi kelompok.

2) Aktivitas Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang, tetapi dalam jumlah terbatas dan materi komunikasi hanya diakses oleh kalangan kelompok tersebut. Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka. Setiap kelompok pasti memiliki aktivitas yang berbeda. Dimana aktivitas tersebut harus disesuaikan dengan kelompoknya masing-masning.

3) Tujuan Kelompok
Beberapa tujuan kelompok menurut beberapa tokoh, antara lain:
a) Mills (1967) : kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok sebagai satu yang berarti.
b) Freedman (1936) : orang masuk dalam kelompok antara lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut

4) Keanggotaan Kelompok
Anggota kelompok memiliki pengaruh antara satu dengan yang lain. Untuk menjadikan orang yang bersama-sama itu sebuah kelompok, setiap anggota harus terbuka terhadap pengaruh bersama-setiap orang dalam kelompok itu harus ikut serta dalam kegiatan mempengaruhi dan dipengaruhi. Semangat timbal balik ini merupakan hal penting bagi integritas suatu kelompok kecil. Perilaku setiap anggota ditentukan dan menentukan perilaku orang lain. Kehadiran seseorang dalam sebuah kelompok dapat berpengaruh sangat penting terhadap perilaku dan pemikiran anggota lain dan keseluruhan proses dalam kelompok tersebut.
Beberapa orang memberikan kontribusi gagasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan; beberapa orang lainnya menjaga kelompok tetap terpusat pada tugas. Seorang anggota dapat memberikan kontribusi pada kelompoknya dengan menghentikan ketegangan, berurusan dengan konflik, berpegang pada jadwal, atau bertindak sebagai penyimpan catatan. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempengaruhi kelompok, tetapi tindakan kepemimpinannya membantu para anggota dalam mencapai tujuan mereka yang sangat diperlukan bagi kesejahteraan kelompok. Setiap anggota dapat dan harus mempengaruhi anggota-anggota lain dan keputusan kelompok.
Suatu faktor yang kritis dari partisipasi kelompok adalah bahwa setiap anggota harus bersikap terbuka dan mampu mengesampingkan ambisi pribadi, “menyembunyikan agenda”, dan menghindarkan perilaku lain yang dapat merusak kelompok dan hasil akhir tujuannya.
5) Efek Instrumental dan Keanggotaan Kelompok
Efek instrumental keanggotaan adalah Suatu bagian keanggotaan dalam sebuah kelompok atau organisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan kelompok atau aktivitas kelompok. Terkadang seseorang ingin menjadi anggota dalam kelompok tersebut, apabila kelompok tersebut menarik, baik, dan lain-lain.

Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090331183304AAY1kgc;

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:bUz3nnLjyqcJ:klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9085/Handout%2BPsikologi%2BKelompok.pdf.pdf+ketertarikan+interpersonal&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjqIWVtOyhE-rUgvo8AxAX5E4zUR0GTa2BoA3jIcqZw1uFuHja17wF696Q9HRi2bREUpj31WTaa2F-v_JPV67rlGH8e8e1ZX6Su 3GoY2AdKDheeVFXzsGRnU3WZLtSMY9cAR46&sig=AHIEtbS8fuxttMxcGZAg1l6SPua-J2mYeg;

http://www.kebidanan.net/komunikasi-dan-konseling/kegiatan-kelompok-sebagai-salah-satu-kegiatan-bidan/

http://id.shvoong.com/business-management/management/1943051-komunikasi-dalam-kelompok-kecil/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar