A. Definisi
Collins dan Raven (1964) : kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuktetap tinggal di dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Selanjutnya kohesivitas kelompok juga dapat didefinisikan sebagai tingkat yang menggambarkan suatu kelompok yang anggotanya mempunyai pertalian dengan anggota lainnya dan keinginan untuk tetap menjadi bagian dari kelompok tersebut, (Kidwell, Mossholder, dan Bennet dalam Kim dan Taylor, 2001). Kelompok dengan tingkat kohesivitasnya tinggi menyebabkan individu cenderung lebih sensitif kepada anggota lainnya dan lebih mau untuk membantu dan menolong mereka (Scachter, Ellertson, McBride, danGregory dalam Kim dan Taylor, 2001). Kohesivitas kelompok dipengaruhi oleh jumlah waktu yang dihabiskan bersama oleh para anggota kelompok, tingkat kesulitan dari penerimaan anngota baru dalam kelompok, ukuran kelompok, ancaman eksternal yang mungkin, dan sejarah keberhasilan dan kegagalan kelompok di masa lalu.
B. Alat Ukur
1. Ketertarikan interpersonal antar anggota
2. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
3. Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk
memuaskan kebutuhan personalnya (Mc David dan Harary)
Kelompok yang makin kohesif, maka:
• tingkat kepuasan makin besar
• anggota merasa aman dan terlindungi
• komunikasi lebih efektif, bebas, terbuka dan sering
• makin mudah terjadi konformitas → anggota makin mudah tunduk pada norma kelompok dan makin tidak toleran pada devian.
Sumber :
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:bUz3nnLjyqcJ:klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9085/Handout%2BPsikologi%2BKelompok.pdf.pdf+ketertarikan+interpersonal&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjqIWVtOyhE-rUgvo8AxAX5E4zUR0GTa2BoA3jIcqZw1uFuHja17wF696Q9HRi2bREUpj31WTaa2F-v_JPV67rlGH8e8e1ZX6Su-3GoY2AdKDheeVFXzsGRnU3WZLtSMY9cAR46&sig=AHIEtbS8fuxttMxcGZAg1l6SPua-J2mYeg
http://eprints.ums.ac.id/673/1/05-Falikhatun.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar